SELAMAT MEMBACA!

Percakapan Super Absurd


Well, mungkin kalian semua ada yang belom tahu apa arti dari 'absurd' , kalo pengen tahu ya silahkan baca postingan dibawah, atau ke om google aja... oke?
silahkan membaca :D

“Gua heran sama lo?”

“Kenapa emang?”

“Lo kok sabar amat sih sama pacar lo itu. Gua akuin sih emang cantik, tapi juga nggak cantik-cantik amat kok. Tapi gayanya itu kurang ajar banget menurut gua. Keterlauan.”

“Lo sirik ya?”

“Bukan sirik, gua sih nggak suka teman baik gua, bisa dibilang sahabat gua deh diperlakukan seperti itu.”

“Oh jadi menurut lo gua sahabat lo? Hehehe, makasih.”

“Ah lo kalau diskusi yang fokus dong, kita bukan ngomongin soal status persahabatan kita.”

“Oke lanjut.”

“Lo dulu pernah datang sama gua, nangis-nangis bro?”

“Kapan ya, gua lupa?”

“Alah masak lupa sih, dulu itu waktu lo baru jadian sama dia. Eh ternyata ketahuan dianya masih jalan sama mantannya.”

“Hehe, sorry, jangan dibahas deh malu gua.”

“Abis itu malah lo tambah mesra tuh sama dia, malah lo beliin BlackBerry paling baru.”

“Hehe, iya bener, gua tambah sayang, malu ah.”

“Habis yang lo nangis-nangis itu, ternyata dia masih jalan tuh sama mantannya, gua beberapa kali mergokin dia.”

“Loh, kok lo nggak cerita?”
“Ah percuma paling lo juga nanti maafin dia.”

“Tapi nggak bisa gitu dong bro, lo harus cerita.”

“Iya, ini kan sekarang cerita, apa tindakan lo?”

“Apa ya?”

“Tuh kan bingung lagi, percuma kan gua udah cerita juga, nggak ada efeknya buat lo.”

“Kok jadi lo yang sewot?"

“Sewot lah!”

“Sewot kenapa?”

“Loh kok malah jadi lo yang balik tanya-tanya sama gua?”

“Emang nggak boleh?”

“Ya boleh, tapi ini kan awalnya lagi bicarain masalah lo sama pacar lo itu.”

“Oke, lanjut Gan.”

“Inget nggak waktu itu dia ke Bandung, ngakunya sama sohib-sohibnya, eh taunya malah sama cowok lain.”

“Iya gua inget.”

“Bukan mantannya lagi, cowok baru.”

“Iya gua inget, so what is the point.”

You still did not get my point bro? Why are you still with her until now?”

“Biasa aja kaleee, nggak usah pakai bahasa orang bule gitu.”

“Lo duluan yang mulai.”

“Oh iya, gua duluan yang mulai ya, hehe, sorry. Ya udah gua ulang deh. Jadi intinya apa?”

“Ya udah gua ulang juga. Kamu tidak menangkap inti yang aku maksud. Mengapa kamu masih bersamanya sampai saat ini?”

“Biasa aja kaleee, nggak usah pakai bahasa sinetron gitu.”

“Lo duluan yang mulai.”

“Oh iya, gua duluan yang mulai ya, hehe, sorry. Ya udah gua ulang deh. Jadi maksud lo apa?”

“Ya udah gua ulang juga. Lo nggak nangkep ya dari tadi maksud gua. Kenapa lo masih sama dia aja terus sampai sekarang?”

“Nah gitu kan enak, nggak usah pakai bahasa bule atau sinetron.”

Come on man, be serious for a while.”

“Tuh pakai bahasa bule lagi.”

“Ya udah, serius dikit lah.”

“Hehe, sorry, biar nggak stress bro.”

“Ya jadi apa alesannya?”

“Gua juga nggak tahu bro.”

“Lo udah disakitin berkali-kali, kenapa lo maafin terus dia?”

“Gua juga heran bro.”

“Lo juga nggak jelek-jelek amat kok bro, kaya lagi, kenapa mau berulang-ulang disakitin gitu?”

“Gua juga suka aneh sendiri bro.”

“Kayaknya lo ada sembunyiin sesuatu, atau jangan-jangan lo kepelet bro, ke orang pinter gih.”

“Ah, gua nggak percaya gitu-gituan.”

“Jadi apa dong.”

“Gua masih belum tahu sampai sekarang, tapi kayaknya ada satu yang nahan gua sama dia.”

“Apa? Soal making love?

Yes, nah itu lo tahu bro. Lebih tepatnya having sex.

“Emang cewek dia doang bro?”

“Cewek ya banyak, Ibu lo juga cewek. Lo mau gua jadi bapak tiri lo?”

“Ngawur lo bro, fokus ah.”

“Oke, hehe, sorry. Ada satu bro, entah kenapa having sex sama dia tambah lama tambah enak bro.”

“Kenapa?”

“Mungkin karena keseringan berantem kali ya? Setiap abis berantem kayaknya makin enak deh service-nya.”

“Sakit lo bro!”

“Memang sakit, kita kan lagi ngantri di rumah sakit. Lo kagak inget ya?”

0 Komentar:

Post a Comment

English French German Spain Italian Dutch Chinese SimplifiedArabicKoreanPortugueseRussianJapanese